Friday, April 5, 2013

Jangan dikejar..biarkan saja..



“laki-laki itu jangan suka dikejar-kejar, kalau dikejar-kejar malah jadi kurang ajar, biarin aja”… >> (Mamaku)




Kemarin dengar si mama lagi menasehati adikku yang perempuan dengan kata-kata itu dari balik kamar, hati langsung ikut nyesss banget.. Bagaimana ngga? Kata-katanya juga seperti menjadi sindiran halus untukku..hhee.. Upss, jangan salah mengartikan dulu yaa.. aku ngga lagi mengejar laki-laki kok, Cuma saat ini lagi ngerasa senang aja sama DIA.. DIA siapa? Hmmm.. mau tau banget apa mau tau aja??hhhee

Laki-laki itu jangan dikejar-kejar.. karena kalau menurut mamaku Jika laki-laki sudah merasa seperti sedang dikejar-kejar wanita, tingkahnya akan berubah frontal. Dia akan merasa sok ganteng, sok ngga butuh, sok jual mahal, sok merasa terpaling deh pokoknya. Mengapa mamaku bisa beranggapan seperti itu? Mungkin pengalaman pribadinya dan ditambah karena pengalamanku dulu, pengalamanku saat berpacaran dengan si E.. jadi mama tak mau anak-anak perempuannya salah lagi dalam melangkah..

Kali ini aku bukan mau membahas mantanku itu, rasanya sudah terlalu cukup beberapa postingan membawa-bawa cerita tentangnya. Sekarang harus cerita dengan obyek baru, karena dulu janjinya “membuka lembaran baru”..

Kata-kata si mama seperti menampar banget untukku, walaupun hanya mendengarnya dari kamar, walaupun kata-kata itu tidak tertuju langsung untukku, tapi mampu masuk kehati yang paling dalam.. Aku langsung tersadar, seperti baru terbangun dari mimpi. Aku memang sedang senang dan suka sama seseorang, tetapi tidak seharusnya aku terlalu berharap sama seseorang yang aku senangi, karena belum tentu DIA memiliki perasaan yang sama denganku. Tidak seharusnya aku mengganggu DIA terus, seperti sedang mengejar-ngejar dia. Tidak seharusnya aku merasa ada yang hilang, saat tidak ada komunikasi sama sekali.. “hellloww Tisyaaa… DIA itu belum jadi apa-apa loe kaliii, belum tentu merasakan hal yang sama seperti yang loe rasakan, jadi biasa ajaaa, Dengar aja kata si mama tuh.. “Biarin aja, biar nanti DIA datang sendiri”…

Okee, harus diterapkan!! berarti sekarang harus biasa aja nih, ngga usah seperti mengejar-ngejar ya.. hmm.. kalau DIA ngga sadar akan perasaan ini gimana dong?? Yasudahlah.. Ikhlas aja, mungkin belum saatnya.. *percakapan sama diri sendiri*

Memang ada benarnya kata-kata mama, karena dulu saat SMP aku pernah punya pengalaman menyukai seorang lelaki. Dia ketua kelas, pintar, dan baik hati. Karena perasaan itu aku jadi suka salah tingkah sendiri kalau dekat dengan lelaki itu, segala cara udah aku lakukan biar lelaki itu melirik sedikit kearahku, tapi hasilnya  NIHIL… dia malah berpacaran dengan salah satu temanku.. PATAH HATI dong jadinya.. Akhirnya keadaan itu memaksaku untuk belajar IKHLAS melupakan. Sampai pada saatnya aku sudah kuliah dan dia sudah bekerja di salah satu perusahaan mobil, tiba-tiba lelaki itu muncul lagi dikehidupanku, membawa cintanya untukku, mengajakku untuk menjalin hubungan yang lebih dari sekedar teman. Tapi sayang, saat lelaki itu kembali, aku sudah tidak ada rasa apapun terhadapnya, jadi terpaksa ditolak deh.. Sampai dikejar-kejar sekalipun, aku tetap tidak bisa lagi memunculkan rasa yang sama seperti dulu..

Perasaan yang sama itu takkan muncul untuk kedua kalinya, jadi selama masih ada kesempatan jangan disia-siakan..

Karena bintang yang sama takkan pernah kembali sama seperti sebelumnya
Saat itu aku merasakan sekali rasanya “dikejar-kejar seseorang, memang benar, terkadang itu membuat kita jadi sombong”.. Jadi ada benarnya kata si mama,  lelaki itu jangan dikejar-kejar, biarin aja.. nanti juga datang sendiri . Kalau ngga datang-datang, IKHLAS aja, nanti diganti Allah sama yang baru..hhhee


Hey lelaki..kamu itu kayak kupu-kupu deh, semakin dikejar malah semakin menghindar, tapi giliran aku biarkan kamu terbang, kamu malah tiba-tiba datang menghampiriku tanpa bilang-bilang sebelumnya.. *belajar gombal*



No comments:

Post a Comment