“laki-laki itu jangan suka dikejar-kejar, kalau
dikejar-kejar malah jadi kurang ajar, biarin aja”… >> (Mamaku)
Kemarin
dengar si mama lagi menasehati adikku yang perempuan dengan kata-kata itu dari
balik kamar, hati langsung ikut nyesss
banget.. Bagaimana ngga? Kata-katanya
juga seperti menjadi sindiran halus untukku..hhee.. Upss, jangan salah
mengartikan dulu yaa.. aku ngga lagi mengejar laki-laki kok, Cuma saat ini lagi
ngerasa senang aja sama DIA.. DIA siapa?
Hmmm.. mau tau banget apa mau tau
aja??hhhee
Laki-laki
itu jangan dikejar-kejar.. karena kalau menurut mamaku Jika laki-laki sudah
merasa seperti sedang dikejar-kejar wanita, tingkahnya akan berubah frontal.
Dia akan merasa sok ganteng, sok ngga butuh, sok jual mahal, sok merasa
terpaling deh pokoknya. Mengapa mamaku
bisa beranggapan seperti itu? Mungkin pengalaman pribadinya dan ditambah
karena pengalamanku dulu, pengalamanku saat berpacaran dengan si E.. jadi mama
tak mau anak-anak perempuannya salah lagi dalam melangkah..
Kali
ini aku bukan mau membahas mantanku itu, rasanya sudah terlalu cukup beberapa
postingan membawa-bawa cerita tentangnya. Sekarang harus cerita dengan obyek
baru, karena dulu janjinya “membuka lembaran baru”..
Kata-kata
si mama seperti menampar banget untukku, walaupun hanya mendengarnya dari
kamar, walaupun kata-kata itu tidak tertuju langsung untukku, tapi mampu masuk
kehati yang paling dalam.. Aku langsung tersadar, seperti baru terbangun dari
mimpi. Aku memang sedang senang dan suka sama seseorang, tetapi tidak
seharusnya aku terlalu berharap sama seseorang yang aku senangi, karena belum
tentu DIA memiliki perasaan yang sama denganku. Tidak seharusnya aku mengganggu
DIA terus, seperti sedang mengejar-ngejar dia. Tidak seharusnya aku merasa ada
yang hilang, saat tidak ada komunikasi sama sekali.. “hellloww Tisyaaa… DIA itu
belum jadi apa-apa loe kaliii, belum tentu merasakan hal yang sama seperti yang
loe rasakan, jadi biasa ajaaa, Dengar aja kata si mama tuh.. “Biarin aja, biar
nanti DIA datang sendiri”…
Okee, harus diterapkan!! berarti sekarang harus
biasa aja nih, ngga usah seperti mengejar-ngejar ya.. hmm.. kalau DIA ngga
sadar akan perasaan ini gimana dong?? Yasudahlah.. Ikhlas aja, mungkin belum
saatnya.. *percakapan sama diri sendiri*
Memang
ada benarnya kata-kata mama, karena dulu saat SMP aku pernah punya pengalaman
menyukai seorang lelaki. Dia ketua kelas, pintar, dan baik hati. Karena
perasaan itu aku jadi suka salah tingkah sendiri kalau dekat dengan lelaki itu,
segala cara udah aku lakukan biar lelaki itu melirik sedikit kearahku, tapi
hasilnya NIHIL… dia malah berpacaran dengan salah satu temanku.. PATAH HATI dong jadinya.. Akhirnya
keadaan itu memaksaku untuk belajar IKHLAS
melupakan. Sampai pada saatnya aku sudah kuliah dan dia sudah bekerja di
salah satu perusahaan mobil, tiba-tiba lelaki itu muncul lagi dikehidupanku,
membawa cintanya untukku, mengajakku untuk menjalin hubungan yang lebih dari
sekedar teman. Tapi sayang, saat lelaki itu kembali, aku sudah tidak ada rasa
apapun terhadapnya, jadi terpaksa ditolak deh.. Sampai dikejar-kejar sekalipun,
aku tetap tidak bisa lagi memunculkan rasa yang sama seperti dulu..
Perasaan yang sama itu takkan muncul untuk kedua
kalinya, jadi selama masih ada kesempatan jangan disia-siakan..
Karena bintang yang sama takkan pernah kembali
sama seperti sebelumnya
Saat
itu aku merasakan sekali rasanya “dikejar-kejar seseorang, memang benar,
terkadang itu membuat kita jadi sombong”.. Jadi ada benarnya kata si mama, lelaki itu jangan dikejar-kejar, biarin aja..
nanti juga datang sendiri . Kalau ngga datang-datang, IKHLAS aja, nanti diganti
Allah sama yang baru..hhhee
Hey
lelaki..kamu itu kayak kupu-kupu deh, semakin dikejar malah semakin menghindar,
tapi giliran aku biarkan kamu terbang, kamu malah tiba-tiba datang
menghampiriku tanpa bilang-bilang sebelumnya.. *belajar gombal*

No comments:
Post a Comment