Hari ini Selasa, 28 April
2014 aku mulai menulis lagi tentangmu, ya.. masih tentangmu dan selalu sering
tentangmu “Darussalamku”.. tulisanku
ini mungkin lebih panjang dari tulisan-tulisanku sebelumnya, tulisanku ini
rangkuman dari kisah kita yang 28 April 2014 ini di 1 tahun perjalanan
bersama.. tulisan ini juga tercipta karena malam ini aku begitu merindukan
kamu, tulisan ini juga bisa tertuang karena aku tak pernah mampu jika harus
mengungkapkan semua yang ku rasa padamu secara langsung.. tulisan ini untukmu..untukmu
Darussalamku..
Sebulan yang lalu, tepatnya
6 April 2014 menjadi salah satu hari paling bahagia untukku. Hari dimana aku
diSAHkan mendapatkan 3 huruf tambahan dibelakang namaku “Siti Syaristia Manik A, S.Pd”. Hari itu hari wisudaku, hari yang akan
selalu terkenang karena dihari itu senyum bahagia itu ku persembahkan untuk ayah,
mama, adik-adik dan juga untukmu.. aku begitu bahagia dan akupun juga berharap
kamu bisa ikut bahagia dihari itu..
“Dalam sebuah perjalanan,
yang akan lebih terkenang itu prosesnya BUKAN hasil akhirnya”
Hari ini, hari-hari kemarin,
hari-hari seterusnya mungkin aku akan selalu merindukan proses untuk
mendapatkan gelar “SPd” itu.. proses
yang membuat kita bisa selalu dekat, selalu bersama, selalu menyemangati,
selalu berjuang, selalu tertawa dan berbagi kesusahan bersama.. pernah rindukah kamu akan hari-hari saat
proses itu, sayang?? Ah, seandainya
kamu tak pernah rindu tak mengapa, cukup kamu tahu saja, aku selalu merindukan
tiap detik yang kulewati bersamamu saat itu..
Aku rindu mencuri-curi waktu
kerjamu dari survey, mengunjungi beberapa tempat, mengurus surat-surat izin,
hanya untuk mengantar, menemani, dan membantuku dalam penelitian skripsi “pengembangan media leaflet sebagai alat bantu penyuluhan bagi ibu
hamil mengenai asam folat” itu..
Aku rindu menghabiskan waktu
denganmu sampai tengah malam dirumahku sambil merevisi bab-bab skripsi itu..
Aku rindu saat-saat kita
berdebat, saat dimana kita beda pendapat tentang format dan isi dari bab-bab
yang harus ku susun..
Aku rindu tertidur sejenak
dipundakmu saat merasa begitu lelah menuliskan tiap pembahasan di skripsi itu
dan langsung dilanjutkan olehmu..
Aku rindu saat-saat dimana
kita tanya jawab untuk menambah pengetahuanku seputar asam folat itu..
Aku rindu di ingatkan dan di
marahi saat lupa makan di waktu pengerjaan skripsi itu..
Aku rindu jalan-jalan malam
hari bersamamu, disaat kita harus bolak-balik mencetak media leaflet itu
didaerah benhil dan selalu ditemani rintik hujan..
Aku rindu saat-saat kamu
harus tertahan dirumahku dan tak bisa pulang karena hujan deras setelah
mengerjakan tiap revisi dari skripsi itu..
Aku rindu ke taman itu,
taman yang sering kita kunjungi setelah mencetak leaflet hanya untuk
menghilangkan penat sejenak…
Aku rindu saat-saat itu
sayaang…
Ingatkah kamu hari Rabu, 29
Januari 2014 yang lalu..
Hari dimana kita benar-benar
mencuri waktu, hari dimana kita hampir seharian bersama ditemani dengan
rintikan hujan. Hari dimana keadaanku sedang tidak baik dan demam. Pagi itu,
ditemani rintik hujan, setelah ABSEN MASUK ditempat kerja, kamu mengantarku
untuk terakhir kalinya mengunjungi tempat penelitian, yaitu “Puskesmas Pasar Minggu”. Setelah dari
tempat itu, aku ikut menemanimu ke sebuah gedung didaerah cilandak untuk urusan
visa yang memang pekerjaanmu. Menjelang siang hari, masih ditemani rintik hujan
kamu melanjutkan untuk mengantarku kekampus hanya untuk bertanya ada info baru
kah tentang jadwal sidang skripsi, dan betul saja Alhamdulillah setibanya
di depan pagar kampus, teman sePayungku “Gusti
Nyoman Agustina” memberitahukan via sms “lo maju bsk tis”. Campur aduk sekali rasanya hati saat itu, lelah
bercampur bahagia karena tahu ada namaku dijadwal sidang terakhir disemester
ganjil esok hari. Dibalik berita kebahagiaan, tentu masih harus ada kerja keras..
ya kerja keras belum berakhir, karena media leaflet untuk diperlihatkan saat
sidang skripsi itu belum dicetak lagi.. buku-buku, kuesioner, dan materi-materi
untuk dibawa saat sidang juga belum disiapkan. Lagi-lagi karena waktu yang begitu
mepet, begitu deadline, begitu terburu-buru, tapi aku menikmatinya… setelah
mengantarku ke kampus dan mengantarkanku kembali kerumah, kita berpisah
sebentar karena kamu harus kembali ke kantormu dan aku tentunya mempersiapkan
yang akan dibawa esok saat sidang skripsi itu..
Ketahuilah sayaang.. siang
itu setelah aku sudah ada dirumah, aku tidak langsung mempersiapkan yang akan
dibawa saat sidang skripsi esok hari.. demamku terasa semakin parah, pusing
kepalaku sudah tidak tertahankan, ingin rasanya tidur siang sejenak namun aku
selalu teringat “bahwa nanti malam pas
jam 00.00, umurmu bertambah, ya hari Ulang tahunmu di 30 Januari dan itu
bertepatan dengan jadwal sidangku”. Aku berusaha menguatkan badanku, aku
tidak memikirkan rasa sakitku hanya untuk memberikan sesuatu yang aku harap tak
akan pernah kamu lupa disepanjang hidupmu nanti. Siang itu aku membuatkanmu
cake birthday dadakan, kecil memang ukurannya, dan mungkin rasa dari cake itu
juga tidak sebanding enaknya dengan cake-cake yang pernah kamu makan
sebelumnya, tapi untukmu dengan penuh cinta dan rasa sayang aku membuatkannya..
Malam hari kita bertemu
lagi…dan kamu langsung membantuku membuatkan power point untuk persentasi
skripsiku disidang esok hari, kamu juga membantuku menghitung hasil akhir dari
survey kuesioner agar tak ada yang salah saat dipersentasikan, setelah itu kita
menembus malam lagi untuk mencetak leaflet. Sesampainya disana, entah ada apa
banyak sekali masalah yang kita temukan, dari akses menuju percetakan yang
banjir, percetakan yang tidak mau membantu edit, hasil cetakan awal yang
berantakan karena beda-beda warna ditiap bagiannya.. Aaah, rasanya hampir putus asa dan mau pasrah saja saat
mempersentasikan leaflet itu didepan penguji esok hari.. Jam telah menunjukan
waktu 00.00 dengan tanggal 30 Januari 2014, tahukah kamu sayaang… detik itu
rasanya ingin sekali aku mengucapkan selamat ulang tahun untukmu didalam
percetakan itu, detik itu rasanya ingin sekali aku menarik tanganmu sebentar
untuk berhenti hanya untuk mengucapkan selamat ulang tahun untukmu, namun apa
dayaku.. aku tak bisa seromantis itu.. aku belum mampu memberimu selamat tepat
dipergantian umurmu..
Tengah malam, tepat jam
02.00 setelah kita selesai mencetak leaflet dan kamu sudah mengantarkanku lagi
sampai dirumah, aku baru memberikanmu selamat sambil memberikan cake buatanku
itu..
Happy
Milad sayaang..
Selamat
merenungi berkurangnya umur..
Semoga
selalu ada kebaikan dalam dirimu tiap harinya..
Semoga
semakin Istiqmah di agamanya dan semakin Istiqamah di shalawatnya..
Semakin
sayang sama orangtua, sayang sama kakak-kakakmu dan juga tentunya sayang dengan
aku..
Barakallah
fii umrik, my Darus..
Insya
Allah S.Pd yang kudapatkan pagi hari akan jadi hadiah di ulangtahun 24 mu..
”And yeaaaay* dengan proses
panjang sampai tengah malam setiap harinya, dengan proses sidang yang begitu
menegangkan, dengan perjuangan sekaliii karena harus menunggu sampai jam 18.00
baru mulai sidang, Finally aku bisa melewatinya.. terimakasih atas
pengingatanmu untuk terus berzikir dan bershalawat selama aku menunggu
giliranku untuk masuk di ruang sidang.. Aku bisa melewatinya, aku bisa
mendapatkannya, dan aku bisa memberikan HADIAH S.Pd itu dihari ulang tahunmu,
disaat kamu menjemputku malam itu, dengan senyum bahagia kelelahan aku sudah
mampu mengatakannya “S.Pd salah satu hadiah untukmu sayang” dan malam itu berakhir
dengan ucapan selamat dari mama, adik-adik dan ditutup dengan DINNER ROMANTIS
kita di TENDA-TENDA MAKANAN pinggir jalan raya itu..”
Tentangmu..dan masih tentangmu...
Bersyukur
dipertemukan Allah denganmu lewat cara-Nya, bersyukur bisa didampingi olehmu
dimasa menanjak ini, dan bersyukur bisa mendampingi seorang pria yang tegas,
kemauan belajarnya kuat, selalu berusaha memperlakukanku dengan sebaik-baiknya
perlakuan, sabarnya luar biasa, sehingga
memacu diri ini untuk lebih baik lagi setiap harinya..
Kadang,
kalau kamu ngomong sesuatu hal, aku baru mengerti beberapa hari berikutnya
bahkan bisa beberapa bulan bulan berikutnya. Tapi itulah senangnya aku sama
kamu, kamu begitu sabarnya menghadapi aku, stay be cool diposisimu… pemikiran
kamu itu complicated, wawasanmu beda sama aku, cara berpikirmu suka ga
kejangkau sama aku, tapi satu yang aku selalu suka darimu, “PENYABAR”…..
Semoga
yang baik-baik selalu ada untuk kita kedepannya, semoga hari-hari seterusnya
semakin baik dan semakin bisa belajar dari tiap masalah yang ada,
semoga..semoga..semoga Allah mengizinkan kita sampai dilangkah selanjutnya,
semoga..semoga Allah selalu membimbing kita agar sama-sama pantas mendampingi
kelak..Amiiiiiiiin