Tuesday, April 23, 2013

Berlayar Bersamamu



Walau perjalanannya terjal, penuh dengan ancaman gelombang ombak, dan tak tentu arah, tapi terasa menyenangkan karena aku tau, kita sedang menjalankan perahu kita menuju impian..^.^


Mungkin tulisan ini terlihat berlebihan alias lebay saat ada siapapun yang membacanya.. Lebay banget berlayar, berlayar dimana? Lautan? Iyalah namanya berlayar itu dilautan, masa iya didaratan.. tapi itu hanya sebagai perumpamaan. Ngerti perumpamaan ngga? Kalau ngga ngerti cek kamus Bahasa Indonesia dulu sana, cari arti perumpaan itu apa…hhhee
 
Ini hanya bagian kecil dari kisah perjalanan hidup yang aku sendiripun belum tahu akan berakhir seperti apa..

Sebuah kisah perjalanan yang bisa terjadi tentu karena bagian dari RENCANA ALLAH atas hidup ini..

Setahun yang lalu aku dikenalkan oleh seorang NAHKODA lewat salah satu teman terbaikku.. Nahkoda yang sudah jelas sering melakukan perjalanan bersama pendampingnya mengililingi lautan untuk sebuah TUJUAN.. dan akupun sama halnya dengan NAHKODA itu, aku pernah beberapa kali melakukan perjalanan bersama NAHKODA lain namun tidak pernah sampai pada TUJUAN, dikarenakan selalu kalah dengan ancaman ombak selama perjalanan dan mungkin memang Allah belum mengizinkanku untuk mencapai TUJUAN tersebut bersama Nahkoda-Nahkoda itu..




Setelah proses perkenalan itu semua masih terlihat biasa saja, belum muncul perasaan apapun, belum muncul keinginan apapun dan niat apapun..  ya mungkin pada saat itu Sang Nahkoda  yang baru dikenalkan padaku juga masih punya banyak urusan dengan para pendamping sebelumnya. Dan aku sendiri, sudah tahu tidak pernah sampai pada TUJUAN, tapi masih memaksakan diri melakukan perjalanan dengan Nahkoda sebelumnya.. Jadi wajar saja jika saat itu Allah belum memberikan ketertarikan dan waktu yang cukup banyak untuk aku dan Sang Nahkoda itu kenal lebih dekat.

Seperti kutipan yang ada di Perahu Kertas..

“ Tanpa kekosongan, siapa pun tidak akan bisa memulai sesuatu”

Kini setelah setahun berlalu, lewat rencana-Nya Allah mendekatkanku lagi dengan Sang Nahkoda itu.. Ngga mau GR sih, tapi sekarang sudah ada sedikit rasa berharap. Berharap apa? Namanya dikenalkan sama seorang Nahkoda, harapannya pasti ngga jauh karena ingin melakukan perjalanan bersamanya dong :D :D

Awalnya bingung harus menyampaikan keinginan dihati ini ke Sang Nahkoda itu dengan cara yang bagaimana agar tidak terlihat terlalu memaksa dan mengumbar rasa seperti MURAHAN.. Sedangkan kemampuan lebih didiri ini hanya lewat tulisan.. Masa iya mau menyampaikan semua yang dirasa lewat tulisan, kalau Sang Nahkoda itu mengerti dan ngga salah mengartikan saat membacanya… 

Akhirnya aku coba lagi menceritakan semua keinginan yang kurasa pada teman terbaikku. Teman yang memperkenalkan aku dengan Sang Nahkoda itu dulu.. Aku menceritakan semua apa adanya, dan jawaban temanku itu masih sama “Doa akan terjawab seiring berjalannya waktu” hmmm.. hanya itu dan beberapa kata-kata tambahan yang membuatku semakin yakin akan keinginanku melakukan perjalanan dengan Sang Nahkoda itu..

Namun hal itu juga belum mampu menggerakkan langkahku untuk memulai lebih dahulu pembicaraan tentang keinginan perjalanan itu, walaupun teman terbaikku itu mencoba meyakinkan, tetap saja “wanita itu memang sifat dasarnya pemalu” dan wanita itu indah karena rasa malunya..hheee

Pasrah dan hanya bisa mengembalikkan semua itu pada Allah.. Karena Allah yang memiliki Dunia ini, karena hanya Allah yang memiliki semua hati, karena aku percaya semua keinginan dan niat baik tidak akan bisa terjadi jika tanpa izin dari-Nya.. Jadi ku pasrahkan semua pada-Nya..

Dan betul saja, Allah mengatur semua proses dengan begitu INDAHnya.. Allah menjawab doa-doaku.. Rencana-Nya tidak pernah bisa kutebak.. Aku yang awalnya sangat kecewa bahkan hampir putus asa karena gagal melakukan perjalanan dengan para Nahkoda sebelumnya, kini menjadi tidak bisa berkata apa-apa selain BERSYUKUR dan BERSYUKUR.
Bersyukur karena Janji Allah itu lebih pasti, dan hanya Allah yang lebih tau mana yang terbaik untuk kita..

Bersyukur karena Allah telah mengganti hati lamaku dengan hati yang baru dan kini aku selalu beranggapan bahwa semua milik Allah, dan ketika itu harus diambil kembali, pasti akan diganti dengan yg lebih baik.



“Akan jadi MASA LALU..atau MASA DEPAN..cuma Allah juga yang tau”

Hanya itu yang bisa ku yakini dan ku tulis dicerita ini, karena akan menjadi seperti apa dan berakhir seperti apa aku pun belum tau.. Biarlah waktu yang menjawab.. yang pasti saat ini Sang Nahkoda itu sedang berlayar seorang diri, mengikuti air yang mengalir tanpa pendamping.. dia belum berlayar bersamaku.. karena sekarang aku ditugaskan Sang Nahkoda itu hanya sebagai pengingat agar dia tidak terlalu lama berlabuh. Aku hanya ditugaskan sebagai penujuk arah agar Sang Nahkoda itu tidak tersesat dalam melabuhkan kapalnya. 

“Diluar tugas yang kamu berikan, dengan sangat tulus akan aku bantu kamu memperjelas rambu-rambu petunjuknya, menemukan titik koordinatnya. Sehingga nanti kamu tak salah disaat harus berbelok kemanapun dalam mengendalikan kapalmu.. Dan Cukuplah Allah yang menjadi sebaik-baiknya penerang pelayaranmu agar berarah dan tertuju kearahku..  #Asik-asik”


Cerita selanjutnya nanti yaaa.. “BERLAYAR BERSAMAMU SESI 2” jika Allah sudah mengizinkan aku berlayar bersama Sang Nahkoda itu.. Kalau sekarang kan berlayarnya masih sendiri-sendiri..hhee


“Allah tidak pernah memberi sesuatu terlambat ataupun terlalu awal, semuanya diberikan sesuai dengan waktunya” via >>> pewski.. 



No comments:

Post a Comment