Tuhan tolonglah..
Sampaikan sejuta sayangku untuknya
Ku terus berjanji takkan khianati
cintanya..
Ayah dengarlah…
Betapa sesungguuhnya ku mencintaimu
Kan kubuktikan
Ku mampu penuhi MAUMU…
(AdaBand’GitaGutawa)
Biasanya,
bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja
diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang
sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya, akan
sering merasa kangen sekali dengan Mamanya..
Lalu bagaimana dengan sosok seorang ayah?
Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk
menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata ayah-lah
yang mengingatkan Mama untuk menelponmu? Mungkin dulu sewaktu kita kecil, Mama-lah yang lebih
sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa
sepulang ayahmu bekerja dan dengan wajah lelah ayah selalu menanyakan pada Mama
tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian..
Dan kini aku sedang sangat-sangat rindu pada sosoknya,
sosok ayahku yang begitu penyayang., aku rindu suara khasnya, aku rindu
mendengar nasihat-nasihatnya, aku rindu melihat senyum lelahnya, aku rindu
disentuhnya, aku rindu dipeluknya..
Tapi aku bisa apa
ya Allah selain berdoa dan menangis setiap kali merasakan rindu ini. Aku
menangis bukan karena aku lemah, aku menangis bukan karena aku belum
mengikhlaskan kepergiaanya, aku menangis bukan karena ku buat-buat. Air mata
ini selalu menetes tiap kali mengingatnya..
10 tahun yang lalu, Engkau memanggil ayahku agar lebih
cepat bisa bertemu dengan-Mu.. Saat itu aku kecewa, aku teramat sedih, aku
seperti susah bangkit. Campur aduk rasanya.. Mengapa Engkau tak izinkan aku
untuk bisa membahagiakannya dulu? Mengapa Engkau terlalu cepat memanggilnya?
Mengapa Engkau membiarkan mamaku menjadi punya banyak tanggungan dengan harus
mengurus 4 orang anaknya yang masih kecil-kecil?.. Mengapa ya Allah..
Seiring berjalannya waktu..aku tersadar.. bahwa tidak
seharusnya aku berpikiran tidak baik kepada-Mu.. Sekarang aku tahu bahwa Engkau
lebih sayang pada ayahku, aku tahu, Engkau memanggil ayahku lebih cepat karena
percaya bahwa aku dan keluargaku ini pasti mampu melewatinya. Aku percaya ada
kebahagiaan yang telah Engkau siapkan untuk keluargaku ini..
Kini 10 tahun berlalu sudah, namun kenangan-kenangan
indah saat masih bersamanya masih selalu teringat jelas dalam ingatan dan
terkadang menyesakkan.. Sungguh.. aku
sangat rindu padanya ya Allah.. Aku ingin mendengar lagi nasehatnya,
apalagi disaat umurku yang sudah 21 tahun ini.. banyak sekali yang ingin ku
ceritakan padanya. Aku ingin merasakan peluknya lagi.. aku rindu padanya...
sangat merindu..
Ya Allah sampaikanlah semua cerita ini kepadanya, pada
ayahku yang kini berada lebih dekat dengan-Mu..
Ayah.. kutitipkan semua ini dalam doa-doa disujud
panjangku..
Lihatlah ayah, bahwa selangkah lagi aku akan mewujudkan
cita-citamu yaitu menjadi SARJANA. Aku akan menjadi SARJANA PENDIDIKAN, dan
nanti akan ada tambahan 3 huruf dibelakang namaku (SP.d) yang akan membuatmu
bisa lebih bangga..
Ayah.. maafkan aku.. karena sampai saat ini aku masih
saja menjadi seorang kakak yang cengeng. Aku juga masih belum mampu
membahagiakan mama, aku masih saja merepotkannya setiap hari. Kesibukan
kuliah juga membuatku jadi tidak bisa
memperhatikan adik-adik secara lebih, bahkan untuk sekedar mengajari Rifa
pelajaran SD saja aku tak punya waktu karena lelah..
Ayah, tetap tersenyum yaa disana.. karena keadaan kita
semua sampai hari ini Alhamdulillah baik-baik
saja, itu semua karena kuasa Allah. Allah mengangkat derajat kita secara
perlahan, Reza, adik lelaki satu-satunya dirumah kini sudah naik jabatan, dan
penghasilannya itu selalu digunakan untuk membahagiakan kita semua. Dia tidak
pernah sedikitpun menyindirkku. Walaupun aku seorang kakak yang statusnya masih
berkuliah, dia selalu berusaha memenuhi kebutuhanku tiap bulannya..
Tidak hanya itu ayah, Bella sebentar lagi akan menghadapi
UJIAN NASIONAL dan lulus dari SMK. Dia cukup pintar dalam hal tata riasnya. Aku
bangga memiliki adik seperti mereka..
Ayah.. aku ingin sekali bercerita padamu.. mungkin ayah
diatas sana sedang tertawa terbahak- bahak melihat kegalauanku karena perasaan
cinta pada seseorang ini. Aku dibuat galau olehnya, aku ngga tahu harus
bagaimana.. aku berusaha menghindarinya, tapi semakin menghindarinya, Allah
malah semakin menambah rasa ini padanya.. Aku jatuh cinta padanya, tapi aku
berjanji ayah.. bahwa Allah dan nabi Muhammad tetaplah nomor satu didalam hati
dan hidupku, yang kedua ada ayah, mama dan adik-adik, yang ketiga saat ini ada
lelaki itu..hhee.. aku ingin sekali memperkenalkannya padamu, aku ingin
mendengar pendapatmu tentangnya, tentang lelaki yang aku suka itu..
Sungguh ayah.. walaupun aku memiliki rasa lebih pada
seseorang, itu takkan pernah menggantikan posisi Allah didalam hati dan
perjalanan hidupku ini.. jadi jangan
marahi aku yaaa..
Ayah, aku akan tetap berusaha keras mengejar cita-citaku
agar bisa membahagiakan mama juga adik-adik. Rasa lebih pada lelaki itu justru
menjadi salah satu penyemangatku untuk mencapai semua cita-citaku itu. Dia selalu
mengingatkanku agar terus perbaiki niat dalam melakukan sesuatu harus karena
Allah, dia mengajariku cara mengontrol perasaan ini agar tidak berlebihan, aku
nyaman bersamanya.. dengannya aku merasa beda sekali, dia tidak kasar seperti
yang lalu, dia memperlakukanku dengan sangat baik, mau membantuku apa saja. Aku
ingin didekatnya deh yah. Aku ingin dia yang jadi bonus dari Allah untuk
mendampingi perjuanganku saat ini dan saat dia mau hadir di wisuda kelulusanku
nanti..
Anakmu ini sudah cukup dewasa, ayah... aku cukup cantik
karena bawaan darimu. Dan Insyaallah aku selalu berusaha memantaskan diri
dihadapan Allah agar terlihat lebih cantik..cantik dari hatiku...hhhe.. tak
sabar sekali ingin segera menyelesaikan kuliahku, aku ingin melihat ayah
benar-benar tersenyum dari sana saat melihatku menggunakan baju TOGA berlapis
kebaya.. Membahagiakanmu dan mama, salah satu penyemangat terbesarku dalam
menjalani apapun itu..
Doaku takkan pernah putus untukmu, ayahku..
Aku sangat merindumu..
Semoga Allah memudahkan langkahku agar bisa
membahagiakanmu dan mama lebih cepat..
No comments:
Post a Comment