Friday, April 5, 2013

Ayaaah..miss you..






Tuhan tolonglah..
Sampaikan sejuta sayangku untuknya
Ku terus berjanji takkan khianati cintanya..

Ayah dengarlah…
Betapa sesungguuhnya ku mencintaimu
Kan kubuktikan
Ku mampu penuhi MAUMU…
(AdaBand’GitaGutawa)

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya, akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya..

Lalu bagaimana dengan sosok seorang ayah?

Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata ayah-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu? Mungkin dulu sewaktu kita kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang ayahmu bekerja dan dengan wajah lelah ayah selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian..



Dan kini aku sedang sangat-sangat rindu pada sosoknya, sosok ayahku yang begitu penyayang., aku rindu suara khasnya, aku rindu mendengar nasihat-nasihatnya, aku rindu melihat senyum lelahnya, aku rindu disentuhnya, aku rindu dipeluknya..



Tapi aku bisa apa ya Allah selain berdoa dan menangis setiap kali merasakan rindu ini. Aku menangis bukan karena aku lemah, aku menangis bukan karena aku belum mengikhlaskan kepergiaanya, aku menangis bukan karena ku buat-buat. Air mata ini selalu menetes tiap kali mengingatnya..



10 tahun yang lalu, Engkau memanggil ayahku agar lebih cepat bisa bertemu dengan-Mu.. Saat itu aku kecewa, aku teramat sedih, aku seperti susah bangkit. Campur aduk rasanya.. Mengapa Engkau tak izinkan aku untuk bisa membahagiakannya dulu? Mengapa Engkau terlalu cepat memanggilnya? Mengapa Engkau membiarkan mamaku menjadi punya banyak tanggungan dengan harus mengurus 4 orang anaknya yang masih kecil-kecil?.. Mengapa ya Allah..

Seiring berjalannya waktu..aku tersadar.. bahwa tidak seharusnya aku berpikiran tidak baik kepada-Mu.. Sekarang aku tahu bahwa Engkau lebih sayang pada ayahku, aku tahu, Engkau memanggil ayahku lebih cepat karena percaya bahwa aku dan keluargaku ini pasti mampu melewatinya. Aku percaya ada kebahagiaan yang telah Engkau siapkan untuk keluargaku ini..
Kini 10 tahun berlalu sudah, namun kenangan-kenangan indah saat masih bersamanya masih selalu teringat jelas dalam ingatan dan terkadang menyesakkan.. Sungguh.. aku sangat rindu padanya ya Allah.. Aku ingin mendengar lagi nasehatnya, apalagi disaat umurku yang sudah 21 tahun ini.. banyak sekali yang ingin ku ceritakan padanya. Aku ingin merasakan peluknya lagi.. aku rindu padanya... sangat merindu..

Ya Allah sampaikanlah semua cerita ini kepadanya, pada ayahku yang kini berada lebih dekat dengan-Mu..



Ayah.. kutitipkan semua ini dalam doa-doa disujud panjangku..

Lihatlah ayah, bahwa selangkah lagi aku akan mewujudkan cita-citamu yaitu menjadi SARJANA. Aku akan menjadi SARJANA PENDIDIKAN, dan nanti akan ada tambahan 3 huruf dibelakang namaku (SP.d) yang akan membuatmu bisa lebih bangga..

Ayah.. maafkan aku.. karena sampai saat ini aku masih saja menjadi seorang kakak yang cengeng. Aku juga masih belum mampu membahagiakan mama, aku masih saja merepotkannya setiap hari. Kesibukan kuliah  juga membuatku jadi tidak bisa memperhatikan adik-adik secara lebih, bahkan untuk sekedar mengajari Rifa pelajaran SD saja aku tak punya waktu karena lelah..

Ayah, tetap tersenyum yaa disana.. karena keadaan kita semua sampai hari ini Alhamdulillah baik-baik saja, itu semua karena kuasa Allah. Allah mengangkat derajat kita secara perlahan, Reza, adik lelaki satu-satunya dirumah kini sudah naik jabatan, dan penghasilannya itu selalu digunakan untuk membahagiakan kita semua. Dia tidak pernah sedikitpun menyindirkku. Walaupun aku seorang kakak yang statusnya masih berkuliah, dia selalu berusaha memenuhi kebutuhanku tiap bulannya..

Tidak hanya itu ayah, Bella sebentar lagi akan menghadapi UJIAN NASIONAL dan lulus dari SMK. Dia cukup pintar dalam hal tata riasnya. Aku bangga memiliki adik seperti mereka..

Ayah.. aku ingin sekali bercerita padamu.. mungkin ayah diatas sana sedang tertawa terbahak- bahak melihat kegalauanku karena perasaan cinta pada seseorang ini. Aku dibuat galau olehnya, aku ngga tahu harus bagaimana.. aku berusaha menghindarinya, tapi semakin menghindarinya, Allah malah semakin menambah rasa ini padanya.. Aku jatuh cinta padanya, tapi aku berjanji ayah.. bahwa Allah dan nabi Muhammad tetaplah nomor satu didalam hati dan hidupku, yang kedua ada ayah, mama dan adik-adik, yang ketiga saat ini ada lelaki itu..hhee.. aku ingin sekali memperkenalkannya padamu, aku ingin mendengar pendapatmu tentangnya, tentang lelaki yang aku suka itu..

Sungguh ayah.. walaupun aku memiliki rasa lebih pada seseorang, itu takkan pernah menggantikan posisi Allah didalam hati dan perjalanan hidupku ini.. jadi jangan marahi aku yaaa..

Ayah, aku akan tetap berusaha keras mengejar cita-citaku agar bisa membahagiakan mama juga adik-adik. Rasa lebih pada lelaki itu justru menjadi salah satu penyemangatku untuk mencapai semua cita-citaku itu. Dia selalu mengingatkanku agar terus perbaiki niat dalam melakukan sesuatu harus karena Allah, dia mengajariku cara mengontrol perasaan ini agar tidak berlebihan, aku nyaman bersamanya.. dengannya aku merasa beda sekali, dia tidak kasar seperti yang lalu, dia memperlakukanku dengan sangat baik, mau membantuku apa saja. Aku ingin didekatnya deh yah. Aku ingin dia yang jadi bonus dari Allah untuk mendampingi perjuanganku saat ini dan saat dia mau hadir di wisuda kelulusanku nanti..

Anakmu ini sudah cukup dewasa, ayah... aku cukup cantik karena bawaan darimu. Dan Insyaallah aku selalu berusaha memantaskan diri dihadapan Allah agar terlihat lebih cantik..cantik dari hatiku...hhhe.. tak sabar sekali ingin segera menyelesaikan kuliahku, aku ingin melihat ayah benar-benar tersenyum dari sana saat melihatku menggunakan baju TOGA berlapis kebaya.. Membahagiakanmu dan mama, salah satu penyemangat terbesarku dalam menjalani apapun itu..

Doaku takkan pernah putus untukmu, ayahku..

Aku sangat merindumu..

Semoga Allah memudahkan langkahku agar bisa membahagiakanmu dan mama lebih cepat..


No comments:

Post a Comment